1.
Pendahuluan
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah pembelajaran dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar. Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung, dengan kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar berbeda tempat bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh. jadi sangat memudahkan proses pembelajaran. Salah satu contoh penyelenggara PJJ di Indonesia adalah Universitas Terbuka yang telah berdiri sejak tahun 1984.
Pada saat sekarang ini sistem pendidikan jarak jauh telah berkembang pesat dan menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan modern. Berbagai negara di dunia telah menjadikan sistem pendidikan jarak jauh ini sebagai salah satu alternatif dalam upaya memperluas kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Di Indonesia, penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh telah memiliki landasan legal formal dengan dimasukkannya sistem ini ke dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai SK Mendiknas No.107/U/2001, UU Sisdiknas No. 20/2003, PP 17/2010, dan juga PP 66/2010, sistem PJJ sudah menjadi bagian yang menyatu dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pendidikan, termasuk pendidikan guru dan tenaga kependidikan.
Pada saat sekarang ini sistem pendidikan jarak jauh telah berkembang pesat dan menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan modern. Berbagai negara di dunia telah menjadikan sistem pendidikan jarak jauh ini sebagai salah satu alternatif dalam upaya memperluas kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Di Indonesia, penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh telah memiliki landasan legal formal dengan dimasukkannya sistem ini ke dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Sesuai SK Mendiknas No.107/U/2001, UU Sisdiknas No. 20/2003, PP 17/2010, dan juga PP 66/2010, sistem PJJ sudah menjadi bagian yang menyatu dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pendidikan, termasuk pendidikan guru dan tenaga kependidikan.
Seiring dengan pesatnya
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka pendidikan
jarak jauhpun mengalami perkembangan. Dengan memanfaatkan
teknologi maka daya jangkaunya menjadi semakin luas, dan efektifitasnya dalam
menyampaikan materi pembelajaran juga semakin meningkat. Pada saat ini sistem
pendidikan jarak jauh telah mengintegrasikan pula berbagai jenis media yang
kemampuan interaktifnya semakin meningkat.
Dalam penyelenggaraan
Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ), penggunaan media tampaknya
telah menjadi keharusan. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar
bahan ajar pada SPJJ disampaikan melalui berbagai jenis media, baik cetak
maupun non cetak. Sepanjang sejarah penyelenggaraan pendidikan jarak jauh,
media telah digunakan sebagai sarana penyampai materi
ajar. Adanya keterpisahan antara pengajar dengan peserta didik
, maka diperlukan media sebagai sarana
komunikasi yang menjembatani antara pengajar dengan peserta didik. Kehadiran
media inilah yang menjadi salah satu ciri kesamaan diantara institusi
penyelenggara SPJJ di semua tempat. Sementara yang membedakan institusi yang
satu dengan yang lain adalah pilihan jenis media yang digunakannya. Variasi
penggunaan media antar institusi penyelenggara PJJ sangat beragam mengingat
banyaknya jenis media yang bisa dimanfaatkan mulai media yang sederhana sampai
yang canggih. Berikut akan dibahas secara sekilas beberapa jenis media
pembelajaran yang sering digunakan dalam sistem pendidikan jarak jauh (PJJ).
Gambar 1. Karakteristik Pendidikan Jarak Jauh
2.
Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah alat komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan suatu informasi. Apabila media ini dikaitkan
dengan kegiatan pembelajaran, maka dapat diartikan bahwa media adalah alat komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi
yang dimaksudkan untuk pembelajaran (Heinich, et.al, 1996). Menurut Bovee dalam Ouda Teda Ena (2001),
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Media
pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Pembelajaran adalah sebuah proses komunikasi antara pembelajar,
pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak dapat berjalan tanpa bantuan sarana
penyampai pesan atau media (Ouda Teda Ena, 2001). Berdasarkan defenisi yang ada
maka kita dapat menggambarkan peran media pembelajaran sebagai berikut :
Gambar 2. Peran Media
Pembelajaran
Dari gambar 2, maka dapat
ditelusuri bahwa media pembelajaran memiliki fungsi sebagai perangsang kegiatan
belajar siswa. Lebih jauh lagi Menurut Sadiman (2002:16), media pembelajaran
mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalistis artinya terkadang siswa dapat menyebutkan
kata tetapi tidak mengetahui artinya. Hal ini terjadi karena umumnya pengajar
menyampaikan materi hanya dengan penjelasan lisa (ceramah) sehingga siswa
cenderung hanya meniru saja apa yang dikatakan pengajar.
2. Mengatasi keterbatasan ruang,
waktu, dan daya indera berkaitan dengan isi materi yang diajarkan. Oleh
karenanya penggunaan media pembelajaran dapat membawa siswa pada suatu
pengalaman yang nyata atau setidaknya virtual
experience tanpa harus membayangkan fenomena materi yang sedang disampaikan
secara abstrak.
3. Dengan menggunakan media
pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif peserta didik.
Kebosanan karena kurang variatifnya metode pembelajaran dapat diatasi dengan
media pembelajaran yang atraktif dan menarik.
4. Memberikan perangsang yang sama,
mempersamakan pengalaman serta menimbulkan persepsi yang sama. Kegunaan ini
untuk mengatasi hambatan utama dalam proses pembelajaran berupa salah tafsir
yang terjadi karena pengajar hanya menjelaskan secara lisan tanpa menggunakan
media pembelajaran yang lain, misalnya gambar, bagan, model, dan sebagainya.
3. Jenis Media
Pembelajaran
Berdasarkan kegunaan media
pembelajaran, nampak jelas bahwa media pembelajaran mempunyai andil
yang besar terhadap kesuksesan proses belajar mengajar. Penggunaan dan pemanfaatan
media pembelajaran memiliki beberapa alternatif pilihan jenis media pembelajaran. Jenis media pembelajaran terdiri dari
beberapa jenis, namun secara garis besar media pembelajaran dapat dikategorikan
ke dalam media visual, media audio, media audio
visual serta multi media. Masing-masing media tersebut memiliki karakter serta
jenis - jenis yang spesifik. Untuk lebih
jelasnya maka akan diuraikan di bawah ini :
1. Media Visual, terbagi dalam dua jenis media
yaitu :
a.
Media
yang tidak diproyeksikan,
terdiri dari :
·
Media
realia adalah
benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang kelas, tetapi siswa
dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realia ini adalah dapat
memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk mempelajari batu- batuan,
bahan pertambangan, ekosistem, dan organ tanaman.
·
Model
adalah benda tiruan
dalam wujud tiga dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda
yang sesungguhnya. Penggunaan model untuk mengatasi kendala tertentu sebagai
pengganti realia. Misal untuk mempelajari struktur tanah maka membuat model
lapisan tanah, membuat miniatur mesin bor pertambangan minyak, membuat tiruan
struktur tanaman dan sebagainya.
·
Media
grafis tergolong
media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-simbol visual. Fungsi dari
media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan
mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dilakukan
melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media grafis adalah:
-
Gambar
atau foto
-
Sketsa:
gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian pokok tanpa detail.
-
Diagram
atau skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk
menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar.
-
Bagan
atau chart: menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah dicerna
siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari
penyajian.
-
Grafik:
gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal atau
Bentuk tertentu yang
menggambarkan data kuantitatif.
b. Media
proyeksi, terbagi
ke dalam 2 jenis yaitu :
·
Transparansi
OHP
merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati dan lazim
digunakan
sebab menggunakan media OHP maka tata letak ruang kelas tetap seperti biasa,
pengajar dapat bertatap muka dengan siswa. Perangkat media OHP membutuhkan Overhead
transparancy / OHT) dan Overhead projector / OHP.
·
Film
bingkai / film positif atau dikenal dengan istilah slide. Menggunakan media
ini berarti memerlukan slide projector atau proyektor slide. Kualitas
visual yang dihasilkan slide projector bagus namun kelemahannya adalah
biaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang praktis dalam
pembuatannya.
2. Media Audio
a.
Radio: media radio merupakan
perlengkapan elektronik yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang
cukup efektif namun hanya sebagai variasi dalam pemberian materi di luar kelas
atau untuk pembelajaran yang sifatnya jarak jauh atau suplemen materi.
b.
Kaset-audio: media pembelajaran ini
merupakan media yang ekonomis karena biaya pengadaan dan perawatan murah namun
tidak cocok untuk kegiatan kelas reguler. Media ini lebih berorientasi sebagai
media pembelajaran jarak jauh atau dapat juga digunakan untuk kegiatan
pembelajaran yang merangsang indera aurial yaitu telinga misalnya kuliah bahasa
asing.
3. Media
Audio Visual
Media video:
Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film. Yang banyak
dikembangkan untuk keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD atau
DVD.
4. Multimedia
Media komputer: Media ini memiliki semua kelebihan yang dimiliki oleh media
lain. Selain mampu menampilkan teks, gambar, gerak, dan suara, komputer juga
dapat digunakan secara interaktif, bukan hanya searah. Selain itu computer juga
bisa di koneksikan ke internet, sehingga dapat memberikan keleluasaan belajar
menembus ruang dan waktu
serta menyediakan sumber
informasi tanpa batas. Salah satu alat populer yang digunakan adalah LCD (Liquid
Crystal Display) proyektor sebagai media untuk menampilkan presentasi menggunakan
power point, flash dan sebagainya.
Penggunaan media komputer
sebagai media pembelajaran dapat dibagi dalam tiga jenis yaitu sebagai media
proyeksi presentasi untuk membantu dalam perkuliahan klasikal atau ceramah yang
umumnya menggunakan software power point. Yang kedua sebagai media
assistant instructional yaitu penggunaan komputer dalam perkuliahan sebagai
bagian dari materi atau alat utama materi perkuliahan. Sebagai contoh adalah
kegiatan perkuliahan komputer grafis pasti membutuhkan komputer yang langsung
digunakan oleh peserta kuliah maupun pengajar dalam kegiatan teori maupun
praktik. Jenis yang ketiga adalah suplemen yaitu berbentuk CD interaktif atau
video instruksional.
4. Pemilihan Media Dalam PJJ
Pemilihan media untuk PJJ berbeda
dengan pemilihan media bagi pendidikan yang
menggunakan sistem belajar tatap muka, walaupun keduanya tetap mengacu kepada
karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing media. Perbedaan ini pada dasarnya terletak pada bagaimana
memanfaatkan karakteristik tiap-tiap media untuk dapat diterapkan dalam PJJ
yang bercirikan adanya keterbatasan jarak, ruang dan waktu. Untuk memilih media
yang tepat Rowntree (1994) mengemukakan sejumlah kriteria yang perlu
dipertimbangkan oleh pengambil keputusan dalam pemilihan media dalam PJJ yang
antara lain berkaitan dengan tujuan belajar yang akan dicapai, kondisi peserta
didik yang meliputi aksesibilitas terhadap media, kenyamanan menggunakan media,
mampu memotivasi, serta kemampuan organisasi dalam pengembangan dan pengadaan
media. Sementara Bates (1995)
mengembangkan sebuah kerangka pemilihan media yang sistimatis dengan
memperhatikan tujuh faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu: access (aksesibilitas), costs (biaya), teaching and learning (proses
pengajaran dan pembelajaran), interactivity
(interaktifitas), organizational
issues (permasalahan organisasi), novelty
(kemuktahiran), dan speed (kecepatan). Ketujuh factor disingkat dalam akronim yang
mudah dikenali yaitu ACTIONS.
Pada dasarnya Rowntree maupun
Bates sependapat bahwa pemilihan media dalam PJJ perlu memperhatikan beberapa faktor
seperti: akses terhadap media baik bagi peserta didik maupun institusi
penyelenggara, biaya, peranan media dalam proses pembelajaran dan pengajaran.
Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang sangat mendasar yang perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan bagi mereka yang berminat dalam PJJ atau
bahkan bagi mereka yang telah terjun dalam dunia PJJ.
1.
Akses
terhadap media
Pengertian akses terhadap media adalah adanya ketersedian dan
kemudahan memperoleh atau menggunakan media.
Akses terhadap media ini harus dilihat dari dua sisi, yaitu sisi
institusi penyelenggara PTJJ dan sisi peserta didik/calon peserta didik. Dalam
PJJ, seberapapun pentingnya bahan ajar yang akan disampaikan dan betapapun
baiknya teknik penyampaiannya, akan menjadi sia-sia apabila peserta didik tidak
dapat menerimanya, hanya karena mereka tidak memiliki akses terhadap media yang
membawa bahan ajar tersebut. Pengertian
akses disini adalah ketersediaan sarana yang mendukung pengembangan maupun
penggunaan media tertentu baik yang berasal dari dalam dan luar institusi
penyelenggara PJJ.
2. Faktor Biaya
Dalam menentukan pilihan mengenai
media apa yang akan digunakan dalam PJJ, factor biaya merupakan faktor yang
tidak dapat dihindarkan. Banyak orang
berpikir bahwa PJJ berarti penyelenggaraan pendidikan dengan biaya murah. Hal
ini bisa saja benar tetapi bisa juga tidak, karena murah tidaknya
penyelenggaraan suatu PJJ tergantung pada media apa yang digunakan dan berapa
banyak jumlah peserta didiknya.
Misalnya, sebuah institusi jarak jauh memilih menggunakan media video
interaktif. Penggunaan media ini akan
terhitung mahal apabila hanya digunakan untuk peserta didik yang berjumlah
sedikit tetapi sebaliknya dapat terhitung murah apabila peserta didiknya
banyak. Begitu pula bila institusi PJJ memilih menggunakan media cetak. Dengan
jumlah peserta didik yang banyak maka biaya penyelenggaraan pendidikan ini akan
dirasakan sangat murah. Walaupun faktor
biaya ini sangat penting untuk dipertimbangkan dalam menentukan pilihan media
yang akan digunakan, Bates (1995) mengingatkan bahwa akan sangat berbahaya
apabila para perancang PJJ hanya memperhatikan masalah biaya yang dikeluarkan
tanpa melihat keuntungan dari penggunaan media yang dipilih.
3. Fungsi pembelajaran
Secara selintas pemilihan media
yang digunakan sebagai alat transfer materi ajar kepada peserta didik dalam PJJ
sangat tergantung pada faktor biaya yang harus dikeluarkan, baik oleh institusi penyelenggara PJJ maupun oleh
peserta didik dan ketersediaan media bagi peserta didik. Walaupun pemikiran ini
sangat masuk akal, pemilihan media ternyata sangat berkaitan erat dengan fungsi
pembelajaran. Berkaitan dengan hal ini Gagne et.al. (1988) melihat tiga faktor
yang perlu diperhatikan, yaitu:
• Karakteristik Fisik
Media
• Tujuan Belajar
• Kemampuan Peserta Didik
Ketiga faktor ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam
pemilihan media yang tepat dalam PJJ.
a. Karakteristik Fisik Media
Karakteristik fisik media merupakan satu hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan media. Pertimbangan ini berkaitan dengan
kemampuan media untuk menyajikan informasi verbal, baik dalam bentuk teks
maupun audio. Kemampuan audio umumnya merupakan kemampuan tambahan dari
beberapa media, misalnya media computer dengan kemajuan teknologi dapat
menyajikan suara, media televisi dan lain-lain.
Kemampuan media dalam menyajikan informasi visual dan gerakan merupakan
salah satu karakter fisik yang dapat mendasari pemilihan media.
b. Tujuan Belajar
Secara umum dapat dikatakan bahwa hampir semua jenis media
digunakan untuk menyampaikan sebagian besar tujuan belajar, tetapi tidak pula
disangkal bahwa media tertentu akan lebih efektif apabila digunakan untuk
pencapaian tujuan belajar tertentu pula.
Misalnya, untuk mengajarkan bahasa asing, media cetak tidak cukup
memadai untuk menyampaikan materi ajarnya. Kemampuan berbahasa asing tidak akan
dapat dikuasai oleh perserta didik hanya melalui media cetak saja. Dalam hal ini penggunaan media tambahan
seperti kaset audio dan video akan menyempurnakan pemahaman ataupun penguasaan
bahasa asing tersebut.
c. Kemampuan peserta didik dalam
penggunaan media
Dalam pemilihan media untuk PJJ, Rowntree (1994) mengemukakan
perlu memperhatikan kemampuan perserta didik dalam menggunakan media serta
kecenderungan mereka untuk menyukai media tertentu. Walaupun masih merupakan asumsi apabila
kondisi ini diperhatikan akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar pada PJJ.
5. Beberapa Contoh Media Pembelajaran
Pada
saat sekarang ini beberapa media pembelajaran yang populer digunakan untuk
pembelajaran jarak jauh diantaranya : Moodle, Facebook, Yahoo, Edmodo dan masih
banyak lagi media yang lain. Disini saya hanya membahas beberapa media saja,
untuk lebih jelas aka dipaparkan dibawah ini.
1. Moodle
Moodle adalah
salah satu Learning menagement system yang paling populer saat ini. Hampir
setiap sekolah atau perguruan tinggi, yang memanfaatkan E-Learning sebagai
Media pembelajaran/perkuliahan, menggunakan sistem Moodle ini.
Kelebihan yang ditawarkan oleh Moodle, seperti mengatur
dan mengelola hak akses user (siswa/guru), membuat dan mengelola Courses (mata
pelajaran), mengatur dan mengelola Bahan ajar (resource), mengatur dan
mengelola Aktivitas (Activity), mengatur dan mengelola Nilai (Grades),
menampilkan nilai (score) dan transkrip, sampai membuat sertifikat ketuntasan
untuk siswa, membuat semua sekolah, bahkan guru berlomba-lomba membangun sistem
ini di sekolahnya, baik yang langsung terhubung ke Jaringan Internet, maupun yang berbasis Intranet (LAN).
Gambar 3. Media Pembelajaran Menggunakan
Moodle
2. Edmodo
EDMODO, merupakan jejaring sosial yang
berbasis pada lingkungan sekolah (school based environment). Seperti
halnya facebook, twitter, plurk dan social network lainnya, edmodo juga
digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain, namun edmodo di desain khusus
untuk interaksi antara guru, siswa dan orang tua baik di tingkat sekolah maupun
perguruan tinggi. Di Edmodo 3 jenis type yaitu sebagai Teacher, Student dan
Parent. Jadi guru bisa memberikan tugas, ulangan harian, materi pelajaran
kemudian siswa bisa membaca materi, bertanya kepada guru tentang materi yang
belum dikuasainya, mengerjakan tugas sedangkan orang tua bisa melihat hasil
penilaian anaknya dan juga bisa melihat aktifitas anaknya. Jadi selain
pembelajaran di kelas secara offline, guru dan siswa juga bisa melakukan kelas
online di edmodo ini. Selain itu edmodo juga media user friendly.
Gambar 4. Media Pembelajaran
Menggunakan Edmodo
3. Yahoo
Dalam
menyelenggarakan pendidikan jarak jauh, salah satu media yang bisa dijadikan
alternatif untuk penyampaian materi dan informasi dari pengajar ke peserta
didik adalah memanfaatkan fitur email dari Yahoo. Selain bisa mengirimkan
materi yahoo juga bisa dimanfaatkan sebagai media untuk diskusi antara pengajar
dan pelajar, serta diskusi antar pelajar.
Gambar 5. Media Pembelajaran
Menggunakan Yahoo (Email)
4. Facebook
Siapa
yang tidak kenal dengan sosial media yang satu ini? Hampir semua orang yang
aktif di dunia maya pasti punya akun sosial media ciptaan Mark Zuckerberg ini.
Dari tujuan awal diciptakannya Facebook yang bisa menyatukan mereka dengan
teman-teman lama mereka, social media ini juga bisa dijadikan media
pembelajaran PJJ. Beberapa fitur-fitur facebook yang dapat di gunakan sebagai media
pembelajaran adalah :
a. Wall facebook, fitur ini bisa digunakan sebagai papan informasi.
b. Facebook note, fitur ini bisa digunakan untuk membuat tulisan singkat
atau handout perkuliahan.
c. Fiture chating, fitur ini bisa diginakan untuk mengobrol langsung
dengan sesama pengguna facebook lainnya yang telah menjadi teman, selain
itu bisa menjadi media diskusi online
d. Facebook group, fitur ini bisa digunakan untuk komunitas peserta didik,
kajian-kajian keilmuan, study club, dan mengontrol jumlah siswa/pebelajar yang
mengikuti perkuliahaan atau pembelajaran secara distance learning.
e. Facebook quiz, dalam fitur atau fasilitas ini, bisa dioptimalkan oleh
guru atau peserta didik untuk latihan materi untuk evaluasi pembelajaran lewat
quiz online yang interaktif.
f.
Facebook share, fitur ini bisa digunakan untuk men-share materi (tulisan singkat, link,
gambar, video dsb).
Gambar 6. Media Pembelajaran
Menggunakan Facebook
DAFTAR PUSTAKA
http://aristorahadi.wordpress.com/2008/04/28/media-pembelajaran-dalam-pendidikan-jarak-jauh
http://lppm.ut.ac.id/pdffiles/3_Media%20dalam%20Pendidikan%20Terbuka%20dan%20Jarak%20Jauh_dewi%20padmo.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_Jarak_Jauh
http://edwi.dosen.upnyk.ac.id/media_pembelajaran.pdf
http://www.docstoc.com/docs/21049337/PENGEMBANGAN-MEDIA-PEMBELAJARAN-BERBASIS-MULTIMEDIA-UNTUK-MATA
http://amiroh.web.id/membangun-e-learning-moodle-dalam-sekejap
https://sites.google.com/site/elearningpp09/e-learning/pemanfaatan-media-social-network-facebook-sebagai-media-pembelajaran-yang-menarik-dalam-pendidikan-jarak-jauh-distance-learning
Bagus, terus berkeasi, kunjungi di http://penjarakjauh.blogspot.com/
BalasHapus