Jumat, 01 Februari 2013

Rupiah Pertama

,

Perkenalkan nama saya Empianus Eko Putra, merupakan salah satu putra daerah dari Kabupaten Padang Pariaman (Sumatera Barat) dan orang tua saya bekerja sebagai petani. Riwayat Pendidikan Saya, SDN 41 Pucung Anam (Sumatera Barat), SMPN 1 Patamuan (Sumatera Barat), SMKN 3 Pariaman (Sumatera Barat), dan D3 Politeknik Universitas Andalas ,Padang (Sumatera Barat). Adapun Motto yang selalu saya pegang  


“ Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, Selagi kita mau berusaha dan berdoa dan Yakin dengan Takdir yang telah digariskan oleh Allah S.W.T ”.

Pengalaman mencari uang dengan keringat sendiri sudah saya rasakan dimulai saat masih duduk dibangku kelas 4 SD sampai kelas 3 SMP, pekerjaan yang saya lakukan adalah mengupas kelapa di salah satu pabrik kelapa yang ada didekat rumah saya. Pada waktu itu uang  yang diberikan Rp.100,- untuk 10 Kelapa, hal ini saya lakukan untuk dapat meringankan beban dari orang tua, karena kondisi ekonomi keluarga saya yang sulit. Pekerjaan ini saya lakukan setelah pulang sekolah,sehingga tidak mengganggu kegiatan sekolah sekolah saya. Tapi setelah lulus dari SMP saya sudah jarang lagi bisa menghasilkan uang sendiri, tapi hanya bisa membantu orang tua satu minggu sekali untuk mencari uang, karena saat sekolah SMK saya terpaksa ngekos karena jarak sekolah jauh dari rumah, tapi walaupun saya tidak bisa menghasilkan uang sendiri, saya masih bisa meringankan beban orang tua, hal ini dikarenakan selama sekolah di SMK saya alhamdulillah selalu mendapatkan Beasiswa dan mendapatkan prestasi yang lumayan bagus. Uang ini saya pergunakan untuk keperluan sekolah mulai dari SPP, Beli Buku dan bisa juga untuk bayar uang kos.

Setelah tamat dari SMK dan Lulus PMDK di Politeknik Universitas Andalas, saya hanya bisa membantu orang tua satu minggu sekali dan alhamdulillah saya masih tetap mendapatkan beasiswa PPA, karena prestasi saya yang lumayan bagus selama kuliah di Politeknik Universitas Andalas. Selain itu saya juga mendapatkan uang dari membantu teman untuk install ulang laptopnya. Dan uang ini benar-benar saya pergunakan untuk Keperluan kuliah, sehingga tidak membebankan kepada orang tua. Saya Lulus dari Politeknik Universitas Andalas pada tanggal 27 oktober 2011 dengan predikat Lulusan Terbaik.  Setelah itu, saya mendapat panggilan kerja di salah satu perusahaan IT  di Jakarta dan saya ditempatkan sebagai Technical Support. Di perusahaan ini saya baru memulai kembali untuk mendapatkan uang dengan jerih payah sendiri, saya bekerja diperusahaan ini selama 1 Tahun dan pada akhirnya saya mencoba untuk melanjutkan pendidikan ke D4 ITB, Alhamdulillah saya lulus.

Pada saat pertama masuk di D4 ITB , saya melakukan outbond terlebih dahulu di kantor SEAMOLEC, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, hal ini dilakukan agar bisa menimbulkan/memupuk rasa kebersamaan dan kekompakan diantara kami semua, selain itu, juga melatih mental kami agar tidak merasa malu dalam melakukan hal apapun sejauh itu kebaikan. Kegiatan outbond ini berlangsung selama  2 hari. Pada hari pertama tepatnya Rabu, 16 Januari 2013 penulis memulai melaksanakan outbond. Kegiatan outbond ini  dimulai jam 07.00 WIB , diawali dengan acara pembukaan outbond  dan dilanjutkan dengan memperkenalkan diri  satu per satu, Setelah itu kami dibagi menjadi 4 kelompok yaitu harimau, kerbau, matahari, dan Kuda. 

Hampir setengah hari diisi dengan kegiatan indoor, dimana  waktu itu kami diberi berbagai macam materi tentang arti kerjasama, bernyanyi  dan game-game indoor untuk melatih kekompakan dan kerjasama. Setelah  kegiatan indoor ini selesai kami disuruh makan siang bersama. Setelah  makan siang selesai kami dikumpulkan lagi dalam ruangan untuk mendengarkan intruksi kegiatan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Pada saat itu saya dikejutkan oleh suatu kegiatan yang menurut saya itu sangat mustahil dilakukan,  kegiatan itu berkaitan dengan marketing, dimana masing-masing kami disuruh untuk berjualan pulpen seharga Rp. 1.500,- dan harus terjual dengan harga yang setinggi-tingginya, dan kami diberi waktu 1 jam untuk menjual pulpen tersebut. Sebelum kami disuruh berjualan pulpen kami diberi trik-trik untuk berjualan yaitu menerapkan prinsip 3S (Senyum, Salam, sapa). Setelah intruksi selesai , tanpa bermodalkan pengalaman marketing kami pun langsung bergegas mencari customer. Pada saat itu customer pertama kami adalah Bapak-Bapak yang tengah duduk didalam kantor, dengan perasaan ragu-ragu sayapun mulai menghampiri beliau dan menerapkan prinsip 3S tadi, Dengan Sikap yang sopan dan ramah saya pun mulai memecah pembicaraan   " Permisi Pak, maaf mengganggu sebentar.  Perkenalkan nama saya Empianus, saya  mahasiswa D4 ITB-SEAMOLEC  yang sedang malakukan kegiatan outbound dan saya disuruh oleh Bapak Stanley untuk menjual pulpen ini. Adapun tujuan menjual pulpen adalah untuk melatih diri agar menghilangkan rasa malu yang tertanam dalam diri saya dan berlatih menjadi marketing, selain itu uang dari jualan pulpen ini akan kami pergunakan untuk membantu teman-teman kami yang kurang mampu secara financial untuk bisa tetap melanjutkan perkuliahan”, Jadi berkenankah Bapak membeli pulpen ini????" ,lalu  saya diam dan berharap bapak tersebut mau membeli, tapi apa dikata  Bapak tersebut langsung berkata " Maaf dek saya sedang sibuk coba tawarkan ke yang lain saja". mendengar hal tersebut, saya tetap tersenyum dan mengucapkan o gitu terima kasih pak. tapi dalam hati saya berkata “memang sangat sulit untuk mendapatkan uang didunia ini dan saya langsung terbayang wajah kedua orang tua saya yang sedang susah payah dalam mencari uang, agar saya bisa tetap lanjut kuliah” . Tapi dari kejadian tersebut tidak mengurungkan semangat saya untuk menjual pulpen tersebut dengan harapan ada yang mau membeli dengan harga yang tinggi, Lalu saya bergegas mencari customer selanjutnya . Namun apa dikata beberapa kali saya menawarkan pulpen tersebut selalu ditolak dengan berbagai alasan seperti ada yang langsung menolak, ada yang berbasa-basi memberi semangat tapi ujung-ujungnya juga tidak membeli, ada yang memberi saran yang terbaik seolah dia adalah pakarnya, ada yang ingin dijelaskan dulu maksud dan tujuannya tapi akhirnya tetap juga tidak membeli, ada yang tidak mau membeli tapi hanya menyumbang dan lain-lain.

Akhirnya dengan rasa yang sudah agak pesimis, saya  bertemu dengan seorang bapak yang sedang membereskan pekerjaannya. Lalu saya langsung menawarkan pulpen tersebut dengan tidak lupa menerapkan prinsip 3 S dan memulai pembicaraan menjelaskan maksud dan tujuan saya.  Akhirnya beliah berkata “saya mau membeli pulpen tapi seharga Rp. 5.000,-  terus beliau bertanya lagi kepada saya , bagimana bisa???  Dengan spontan saya menjawab bisa pak. Karena saya merasa sudah bisa menjual pulpen dengan untung 2 kali lipat. Dan sayapun tidak lupa untuk berterima kasih.

Karena waktu berjualan sudah habis sayapun langsung balik ke SEAMOLEC dengan rasa bangga bisa menjual pulpen dengan untung 2 kali lipat. Tapi apa dikata setelah didalam ruangan saya tercengang karena ada diantara teman saya yang bisa menjual dengan harga ratusan ribu. Saya yang tadinya sudah bangga dengan hasil yang saya dapat, langsung merasa agak minder karena hasil yang saya dapat jauh lebih rendah dari teman-teman yang lain. Tapi walaupun begitu saya tetap bangga karena saya sudah berusaha sebisa mungkin untuk menjual pulpen tersebut. Tapi  dibalik itu semua, banyak sekali pelajaran yang dapat saya ambil diantaranya dalam mencapai suatu tujuan harus ada kerja keras dan pengorbanan yang tinggi agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal, pantang menyerah, jangan malu  melakukan hal-hal yang baru dan tidak takut salah, bagaimana menyikapi permasalahan, bisa mengenal  berbagai macam sifat-sifat manusia.

Cita-Cita saya :
1 tahun Kedepan : Bisa lulus D4 ITB tepat pada waktunya dengan hasil yang memuaskan dan ahli dibidang yang saya geluti sesuai dengan ilmu yang didapat selama kuliah di D4 ITB.
3 Tahun Kedepan : Bisa melanjutkan kuliahS2 tentunya dengan beasiswa dan bisa menciptakan lapangan usaha sendiri untuk software Developer.
5 Tahun Kedepan : saya berharap bisa sukses dengan usaha yang saya geluti dan bisa membahagiakan kedua orang tua dan insyaallah bisa menghajikan Beliau Berdua..Amiiin…

10 Tahun Kedepan  : Berharap saya bisa mengembangkan usaha yang saya geluti dan berharap bisa membuka cabang dibeberapa daerah yang ada di Indonesia.  

Sekian postingan saya terkait pengalaman mencari rupiah pertama....!!!

0 komentar to “Rupiah Pertama”

Posting Komentar